Bagaimana Sebaiknya Sikap Kita dalam Menyambut bulan Ramadhan?
# Tentunya hati kita harus bahagia ketika datang bulan ramadhan, kalau ramadhan datang hati kita malah susah, wajib dicari penyebabnya dan kemudian kita cari obatnya.
#Persiapan Fisik ya tentunya, karena kesehatan sangat dibutuhkan ketika menjalani ibadah puasa, tanpa didukung kesehatan fisik yang memadai tentunya ibadah kita kurang bisa optimal, beberapa cara yang sudah dilakukan orang-orang dalam menjaga kesehatan untuk persiapan bulan ramadhan biasanya dengan cek kesehatan, mengkonsumsi makan yang banyak mengandung vitamin, buah-buahan , sayuran misalnya, dan banyak sekali cara yang lain.Kalau kita mempunyai niat yang baik tentunya jalanpun akan terbuka.
#Persiapan Mental yang mantap, Semangat dalam menyambut dan menjalankan ibadah dibulan ramadhan tahun ini tentunya harus lebih baik, harus lebih ulet, harus lebih semangat, kalau ramadhan kemarin kita khatam Al-Qur'an 1x,,,bolehlah ramadhan tahun ini 2 atau 3x.
Sabtu, 15 Agustus 2009
Sabtu, 01 Agustus 2009
sumowono follow up
Jika suatu ketika disebutkan kata " sukses" pandangan orang pasti akan berbeda-beda tentang hal tersebut, tetapi kesuksesan yang hakiki adalah sejauh mana kita bisa menjalankan segala perintah Allah dan sejauh mana kita bisa meninggalkan segala yang dilarangNYA.
Jika suatu ketika disebutkan kata "Rezki" pandangan orang juga pasti akan berbeda-beda dalam memahami arti kata tersebut, seringkali rezki diidentifikasikan dengan uang mulu, itu membuat arti kata tersebut menjadi sempit bahkan seperti tidak ada artinya, Sebenarnya rezki itu banyak antara lain berupa ilmu, kesempatan hidup (usia), saudara dan masih banyak lagi kenikmatan- kenikmatan yang lain yang seandainya ahli matematika dengan gelar apapun di seluruh penjuru dunia ini bersatu untuk menghitung nikmat Allah maka dijamin 100% tidak akan mampu, dan ingat segala kabaikan yang ada pada kita itu datangnya hanya dari Allah SWT, dan semua kejelakan yang menimpa kita itu datangnya dari diri kita sendiri.
Jika suaru ketika disebutkan kata "Hidup" maka akan ada beberapa versi pemahaman salah satu pemahaman hidup yang salah mengatakan bahwa "hidup itu hanya untuk hidup" pemahaman seperti itu adalah sangat bertolak belakang dengan tujuan hidup semula, untuk itu kita harus merubah cara berfikir tersebut menjadi cara berfikir yg berdasarkan paradigma iman yaitu " Hidup kita ini adalah untuk SANG MAHA HIDUP" sebelum memprioritaskan kedalam keadaan yang lainya manusia harus memprioritaskan diri sebagai seorang hambaAllah. Semua orang juga pasti akan tahu bahwa tugas seorang hambaAllah itu harus selalu mentaati dan patuh terhadap semua perintahNYA dan menjauhi segala laranganNYA "inna sami'na waatha'na" Kami dengar dan kami taati "no reserve" tak ada bantahan sedikitpun.
Bila ada kebaikan dalam tulisan ini itu datangnya dari Allah SWT dan apabila ada kesalahan itu datangnya dari keburukan diri kami, harapan kami semoga tulisan yang sedikit ini bisa bermanfaat banyak bagi saudaraku semua.
Jika suatu ketika disebutkan kata "Rezki" pandangan orang juga pasti akan berbeda-beda dalam memahami arti kata tersebut, seringkali rezki diidentifikasikan dengan uang mulu, itu membuat arti kata tersebut menjadi sempit bahkan seperti tidak ada artinya, Sebenarnya rezki itu banyak antara lain berupa ilmu, kesempatan hidup (usia), saudara dan masih banyak lagi kenikmatan- kenikmatan yang lain yang seandainya ahli matematika dengan gelar apapun di seluruh penjuru dunia ini bersatu untuk menghitung nikmat Allah maka dijamin 100% tidak akan mampu, dan ingat segala kabaikan yang ada pada kita itu datangnya hanya dari Allah SWT, dan semua kejelakan yang menimpa kita itu datangnya dari diri kita sendiri.
Jika suaru ketika disebutkan kata "Hidup" maka akan ada beberapa versi pemahaman salah satu pemahaman hidup yang salah mengatakan bahwa "hidup itu hanya untuk hidup" pemahaman seperti itu adalah sangat bertolak belakang dengan tujuan hidup semula, untuk itu kita harus merubah cara berfikir tersebut menjadi cara berfikir yg berdasarkan paradigma iman yaitu " Hidup kita ini adalah untuk SANG MAHA HIDUP" sebelum memprioritaskan kedalam keadaan yang lainya manusia harus memprioritaskan diri sebagai seorang hambaAllah. Semua orang juga pasti akan tahu bahwa tugas seorang hambaAllah itu harus selalu mentaati dan patuh terhadap semua perintahNYA dan menjauhi segala laranganNYA "inna sami'na waatha'na" Kami dengar dan kami taati "no reserve" tak ada bantahan sedikitpun.
Bila ada kebaikan dalam tulisan ini itu datangnya dari Allah SWT dan apabila ada kesalahan itu datangnya dari keburukan diri kami, harapan kami semoga tulisan yang sedikit ini bisa bermanfaat banyak bagi saudaraku semua.
Langganan:
Postingan (Atom)